Urgensi Tauhid!

Selama 13 tahun Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tinggal di kota Makkah, selama itu beliau mengajak kaumnya untuk mengesakan Allah, memohon kepadaNya semata, tidak kepada yang lain. Diantara wahyu yang diturunkan kepada beliau saat itu adalah;
"Katakanlah, 'Sesungguhnya aku hanya menyembah Rabbku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun denganNya'."  [QS. Al-Jin:20]

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mendidik para pengikutnya kepada Tauhid sejak kecil. Kepada anak pamannya, Abdullah bin Abbas, beliau bersabda; 

"Bila kamu meminta, mintalah kepada Allah dan bila kamu memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah." [HR. at-Tirmidzi, ia berkata hadith "Hadith hasan shahih")

Maka Tauhid inilah hakikat ajaran Islam yang diatasnya Islam ditegakkan. Dan Allah tidak menerima seseorang pun yang mempersekutukanNya.

Rasullullah shallallahu alaihi wa sallam mendidik para sahabat agar memulai dakwah dengan Tauhid. Ketika mengutus Mu'adz ke Yaman sebagai da'i, beliau bersabda;

"Hendaknya yang pertama kali kamu seruankan kepada mereka adalah persaksian bahwasanya tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah,' Dalam riwayat lain disebutkan, 'Agar mereka mengesakan Allah'." (Muttafaq 'alaih.) 

Inilah kesaksian Tauhid, tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan tidak ada ibadah yang benar kecuali apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tidak boleh meminta tolong kepada sesiapa pun yang sudah meninggal hatta Nabi sekali pun, walau direct atau melalui perantaraan. Dan ibadah yang benar hanya apa yang dibawa, ditunjuk ajar oleh beliau dan para sahabatnya. 

Seorang Muslim memulai hidupnya dengan Tauhid dan meninggalkan hidup ini pula dengan Tauhid. Kita mohon kepada Allah supaya menjadikan kalimat tauhid sebagai akhir dari ucapan kita didunia, serta mempersatukan umat Islam dalam satu wadah kalimat tauhid. Ameen.
Sumber bacaan: 'Jalan Golongan yang Selamat,' Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.