Nanti di akhirat orang-orang musyrik akan berdalil dengan takdir, mereka berkata;
"Jika Allah mengkehendaki,niscaya kita tidak akan menyembah sesuatu apa pun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun tanpa (izin)-Nya." [QS. An-Nahl : 35].
Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman menolak tuduhan mereka;
"Maka tidak ada kewajipan para Rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu," [QS.An-Nahl :36].
"...kerana sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja..." [QS. Ar-Ra'ad: 40].
Maka Allah tidak henti-henti mengutus para Rasul-Nya kepada manusia dengan tujuan yang sama, sejak terjadi kemusyrikan pada anak Adam dizaman Nabi Nuh alaihissalam hingga kezaman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam ... ~Tafsir Ibnu Katsir ~
Dan manusia juga tidak henti-henti membuat kesyirikan hingga saat ini... Kemusyrikan dalam berbagai bentuk dan dihiasi dengan beraneka ragam sehingga terselubung kesyirikannya..
Allahul mustaan ..
No comments:
Post a Comment